Friday, January 30, 2009

gerhana matahari

dibawah ini adalah satu rencana dari http://allahmahabesar.wordpress.com/.
aku cuma terfikir apa yang diperkatakan kebanyakan orang di malaysia saat peristiwa ini berlaku. mungkin ada yang ternganga mulut.. "wahhh".."huiyoo"..atau setakat mengambil gambar untuk dijadikan koleksi buat menunjuk2. dan mungkin ramai yang malas nak amik tahu termasuk aku. kenapa kita tidak melihat dengan mata hati. tidak pula mahu berfikir. tidak mahu ambil tahu bahawa setiap yang dijadikan Allah ada sebabnya. sedikit pemikiran yang kritis kadang2 mampu menyedarkan kita dari alpa. dan mampu membawa perubahan yang besar dalam hidup.
saat peristiwa ini, apa yang di paparkan dalam akhbar2 malaysia??????


Mengambil pelajaran dari gerhana matahari cincin 26 Januari 2009


Kemarin, tanggal 26 Januari 2009, ada peristiwa langka yang dapat disaksikan di wilayah Indonesia, yaitu gerhana matahari cincin. Tidak seperti gerhana matahari total, di mana matahari benar-benar terhalang oleh bulan secara keseluruhan, gerhana matahari cincin menyisakan sebagian sisi luar lingkar matahari tetap terlihat.

 

Kebetulan saya sedang tidak berada di Indonesia dan tidak bisa menyaksikan peristiwa ini. Karena itulah, saya ikuti obrolan dan berita dari internet dan mailing-list tentang hal itu.

Salah satu komunitas astronomi di indonesia, berdiskusi tentang kemungkinan menjadikan peristiwa gerhana ini sebagai salah satu cara menera atau menguji keakuratan metode penghitungan awal bulan hijriyah. Sebagaimana kita ketahui, di indonesia sering terjadi perbedaan dalam mengawali dan mengakhiri puasa Ramadhan serta Idul Fitri. Salah satu penyebabnya adalah ada banyaknya jenis metode penentuan awal bulan hijriyah. Ada yang memakai rukyat (melihat bulan sabit) ada yang hisab (perhitungan). Yang memakai hisab, ternyata juga berbagai macam acuan perhitungannya.

Karena itulah, ada yang mengusulkan bagaimana jika peristiwa gerhana ini dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menguji keakuratan hasil perhitungan berbagai metode yang ada. Hal ini didasari dengan kenyataan bahwa pada saat gerhana matahari cincin ini, posisi bulan dan matahari bisa dilihat dengan jelas dan dapat diukur serta diamati. Dengan alat pengukuran baku, orang dapat mencocokkan hasil perhitungan dengan kenyataan posisi sebenarnya dua benda langit: matahari dan bulan.

Dari hasil pencocokan ini, diusulkan agar metode penghitungan yang kurang akurat tidak dipakai lagi sebagai acuan dalam menentukan awal bulan qomariyah.

Sebuah langkah yang ilmiah dan mendasar, menurut saya, untuk menyatukan kaum muslimin di indonesia dalam menjalankan ibadah-ibadahnya. Dan karena Allah telah memberikan petunjuknya, bahwa sebenarnya matahari dan bulan diciptakan agar manusia bisa menghitung waktu dan penanggalan:

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan  Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

[Al Qur'an, Yunus(10): 5]